WILAYAH DAMPINGAN TIM 74

Beton | Gadingwatu | Pranti | Bringkang | Sidojangung | Hulaan | Sidowungu | Laban | Setro.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 10 November 2013

Tahu Pong Rasa Susu

KINI HADIR !!!
 Memiliki kandungan lemak tak jenuh, karbohidrat, kalori & mineral, fosfor, vitamin B-kompleks, B12, E, kalsium & kalium yang bermanfaat mendukung terbentuknya kerangka tulang. 

~~~ TAHU PONGSU ~~~
Tahu PONG dengan rasa SUSU....
Sehat, Nikmat dan Harga Bersahabat !!!
-----------------------
Di produksi oleh :
KSM Bhina Usaha Mandiri 
binaan LKM Bringkang Makmur, Desa Bringkang, Menganti - Gresik

Info produk :
085335640849 / 83057986 / 031-75178515

mengantiline@gmail.com
cakyud_gress@yahoo.com
 
@marketingpongsu2013

Selasa, 08 Oktober 2013

" Si Unyil " pun Tertarik Pada Es Krim Terong







Kamis, 15 Agustus 2013

REPUBLIK TERONG ; Cita-cita “Wong Ndeso” Menggapai Kesejahteraan Kolektif

REPUBLIK TERONG;
Cita-cita “Wong Ndeso” Menggapai Kesejahteraan Kolektif  

Desa Sidojangkung secara geografis terletak di sebelah selatan pusat pemerintahan Gresik, sebelah timur berdekatan dengan kota Surabaya. Secara administrasi, Sidojangkung masuk dalam wilayah kecamatan Menganti yang di apit 2 Kecamatan yakni Driyorejo dan Cerme. Kecamatan Menganti sendiri merupakan areal hijau (green area) karena masih banyak lahan pertanian produktrif. Menurut data statistik (Kecamatan Menganti Dalam angka 2012) Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik memiliki luas wilayah 2,00 Km2, dengan jumlah penduduk 4.541 Jiwa, luas lahan garap 200,08 ha, Curah hujan 22,38 mm per hari, dan tadah hujan 60,98 ha, merupakan sebuah daerah yang memang masih dapat dikatakan sebagai daerah yang perlu untuk mendapatkan perhatian lebih dalam tentang peningkatan Sumber Daya Manusia. Melihat letak geografis dan tipografis masyarakat, sesungguhnya banyak potensi alam yang terdapat di Sidojangkung, namun warga setempat kurang mampu memanfaatkan potensi yang ada secara efektif di karenakan keterbatasan pengalaman dan pendidikan yang cukup.

Setelah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP) masuk pada tahun 2009 di desa Sidojangkung, mereka terdorong untuk menggali potensi yang ada untuk memunculkan suatu produk unggulan desa yang kemudian bisa memberikan pendapatan ekonomi bagi masyarakat khususnya warga miskin. Melalui lembaga keswadayaan masyarakat (LKM) Citra Abadi sebagai institutisi formal dan legal yang dibentuk oleh masyarakat dan memiliki model kepemimpinan kolektif, mereka menghimpun seluruh komponen masyarakat untuk memetakan potensi yang ada di desa Sidojangkung.

Baru pada tahun 2010 dengan menggunakan dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan Tahun Anggaran 2009, mereka membuat kegiatan sosial dalam rangka menggali dan menumbuh-kembangkan jiwa kewirausahaan dan membentuk kepanitiaan yakni Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Dewi Kartika yang sudah disiapkan sejak awal untuk mengawal kegiatan dan alhasil akhirnya kegiatan “Pelatihan Kewirausahaan bagi masyarakat khususnya keluarga miskin“ dapat terwujud.

LKM Citra Abadi selanjutnya melakukan pemetaan potensi desa dan mengidentifikasi sumber daya alam bahwa buah terong di desa Sidojangkung Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik sangat besar. Buah terong banyak dijumpai karena selain hasil pertanian warga yang dijual keluar desa, juga menjadi kebutuhan konsumsi setiap hari. Dengan potensi desa Sidojangkung secara geografis masih luas areal pertanian yang produktif serta memanfaatkan lahan pekarangan rumah tangga, cukup menjanjikan untuk menciptakan sebuah ide dan gagasan tentang “Republik Terong” dengan berbasiskan pengembangan buah-buahan lokal khususnya terong menjadi produk olahan alami. 

Dari hasil pemetaan tersebut, LKM Citra Abadi kembali membuat kegiatan dengan pendanaan BLM PNPM MP dan swadaya masyarakat. Kegiatan yang dibidik adalah pelatihan pengolahan produk dengan tema “ Pelatihan Pengolahan Terong Menjadi Aneka Olahan Produk “. Kegiatan kali kedua hasil dari gagasan masyarakat ini bekerjasama dengan Unesa (Universitas Negeri Surabaya). Dari pelatihan tersebut masyarakat miskin penerima manfaat BLM PNPM-MP yang dilatih, bisa membuat aneka macam  produk olahan makanan dan minuman berbahan buah terong. Untuk Produk minuman diantaranya: sari terong, ice cream terong, pudding terong. Dan untuk makanan antara lain : pudak, jubung, dodol, nugget, roti boy, brownis, selai, rainbow cake selai. Karena sangat optimis dengan gagasan dan cita-cita untuk membuat Republik Terong yang nantinya akan mampu mengentaskan kemiskinan, LKM Citra Abadi mulai mengenalkan produk-produk olahan berbahan utama terong tersebut, namun upaya itu mengalami hambatan dan salah satu penyebabnya adalah legalitas dan pemasaran produk.


Di tahun yang sama, LKM Citra Abadi kembali menindak-lanjuti kegiatan sebelumnya dengan mengadakan kegiatan pelatihan yang lebih fokus pada pengembangan produk. Tema besar dari kegiatan sosial tersebut adalah ” Implementasi Hasil Pelatihan Kewirausahaan Dan Pengolahan Terong Menuju Usaha Produktif dan kelompok masyarakat yang ditunjuk masyarakat untuk menjadi pelaksana kegiatan yakni KSM Sidojangkung Bestari sebagai kelompok swadaya bentukan baru masyarakat. Dalam kegiatan pelatihan tersebut mampu bermitra dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan & Pengembangan UKM Kab. Gresik, Dinas Kesehatan Kab. Gresik, Ir. Hariyadi, AR. (Instruktur Balai Latihan Kerja Industri Pertanian/ BLKIP Wonojati Malang) dan Rita Ismawati (Dosen Tata Boga Universitas Negeri Surabaya). Kemitraan LKM Citra Abadi dengan beberapa instansi ini terus berlanjut dengan melakukan Disversifikasi Produk yang pada akhirnya menghasilkan Legalisasi Produk dengan terdaftarnya produk olahan terong KSM Sidojangkung Bestari binaan LKM Citra Abadi ke dalam P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kab. Gresik. Adapun ijin olahannya antara lain untuk Produk Sari Terong : ijin P-IRT 213352501726, Selai Terong dan Variasi Kue : ijin P-IRT 08352502726, Dodol Terong : ijin P-IRT : 206352503726. 

Perlahan-lahan mereka terus mengenalkan produk olahan warga miskin (PS2) Sidojangkung, mereka selalu tampil di setiap even pameran untuk menampilkan hasil produk olahan terong, diantaranya pameran Unesa dalam rangka Hari Lansia, pameran stasiun TVRI dalam tajuk “Wanita-Wanita” dan beberapa pameran yang diadakan instansi pemerintahan mulai dari Daerah sampai Pusat. Kerja keras mereka akhirnya terbayar dengan menerima beberapa penghargaan baik dari Pemkab Gresik, Pemprov Jatim, bahkan pemerintahan pusat. Yang terakhir kalinya adalah penobatan sebagai 100 binaan PT. Telkom, pada awal bulan Maret tahun 2013 serta mewakili Kecamatan Menganti, meraih gelar Juara Harapan I pada lomba produk karya masyarakat yang diadakan Pemkab Gresik pada tanggal 20 Maret 2013.


Namun penghargaan-penghargaan itu belum menjawab kebutuhan pengembangan dan perluasan produk olahan terong KSM Sidojangkung Bestari - LKM Citra Abadi Kec. Menganti – Gresik, karena produk mereka kalah bersaing di pasaran karena mereka belum bisa menyediakan kemasan yang menarik serta konsumen yang loyal. Dengan keterbatasan modal dan pasar menjadikan produk KSM Sidojangkung Bestari harus sabar mengungguli para pesaing yang notabene hasil olahan pabrik. Dengan kerja keras yang konsisten dan komitmen tinggi untuk terus melakukan pengembangan dan perluasan pasar, potensi produk olahan berbahan utama buah terong produk KSM Sidojangkung Bestari akan terus dikenal luas di pasaran, karena kealamian produknya serta kualitas produknya yang memang diolah dari tangan-tangan terampil warga miskin desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik dan mampu menyaingi produk pabrikan sehingga cita-cita menjadi REPUBLIK TERONG dapat terwujud. Semoga !!!



Saatnya mengkonsumsi produk-produk karya Warga Miskin !!!

Sejarah Desa Domas, Kec. Menganti - Kab. Gresik


SEJARAH DESA DOMAS, KECAMATAN MENGANTI - GRESIK

Konon cerita, Domas adalah sebagai tempat persinggahan orang-orang Majapahit yang melakukan perjalanan ke Gresik untuk membaurkan agama Hindu yang menjadi keyakinan agama turun temurun mayoritas orang-orang Majapahit dengan agama Islam melalui cara perkawinan antara Puteri Gresik dengan Pangeran dari Majapahit. Ketika Pangeran Majapahit bersama rombongan berangkat ke Gresik, mereka singgah ke desa ini dan kebetulan mencari pemegang kipas di acara perkawinan mereka. Akhirnya di dapat dua orang yang bernama Puteri Damas dan Puteri Melati. Sejak saat itu desa ini di juluki desa Domas untuk mengenang Putri Damas.

Adapun Desa Domas sendiri terbagi 3 (tiga) dusun yakni dusun Domas, Kebondalem dan Petal. Dusun Kebondalem sendiri konon ceritanya merupakan luasan wilayah yang berada di dalam desa, dahulu dinamakan "Kebonjero" yang artinya perkebunan di dalam desa, akhirnya sekarang dikenal orang sebagai kebondalem. Sedangkan dusun Petal konon ceritanya disamping letak wilayahnya yang dipisahkan oleh jalan, prilaku dari para warga yang ada disitu cenderung memisahkan diri dengan warga dari dari wilayah lainnya, akhirnya orang orang menyebutnya "Petal" yang artinya terpisah. Dan dusun Domas sendiri konon ceritanya adalah wilayah asal dari putri Damas.

(Sumber : PJM Pronangkis LKM Domas Mandiri, Bab II ; hal 5)

SEDEKAH BUMI; Acara Adat Yang Masih " Terumat "

Budaya Sedekah Bumi (Tegal Deso dan Selametan Keleman)

 Dari segi budaya, Desa Beton tidak lepas dari sejarah masa lalu desa, baik itu berkaitan dengan asal-usul luasan desa, nama desa, hingga tokoh-tokoh yang berperan dan dianggap keramat oleh warga desa hingga kini. Di antara para tokoh tersebut adalah Mbah Dongkol, Munung, Yai Boto Putih (Ki Sabuk Giwang), dan Buyut Biden.

 Desa Beton untuk pertama kali dipimpin seorang Lurah yang disebut Mbah Dongkol yang letak pemukimannya dusun itu awalnya di daerah aliran sungai (Das) Kali Lamong, kini disebut Monong karena beberapa kali di landa banjir. Beton menurut cerita mengalami beberapa kali perpindahan pemukiman, sehingga pemukiman lama menjadi lahan sawah yang dikenal dengan nama sawah Pomahan oleh karena pimpinan yang pertama kali dari Beton, untuk Beton dijadikan kerajan dan Bibis dan Biyodo dijadikan Dukuhan.

Adapun beberapa upacara adat masih lestari, diantaranya adalah :
1.      Sedeka Bumi/Tegal Deso
Sedekah Bumi /Tegal Deso ini diselenggarakan untuk mendoakan para sesepuh desa yang telah wafat, dan mensyukuri hasil Bumi yang diberikan Tuhan kepada warga Desa Beton. Kegiatan ini diadakan setahun sekali di balai desa. Waktu pelaksanaannya dibersamakan dengan peringatan HUT KEMERDEKAAN RI pada bulan Agustus.
2.      Selamatan Keleman

Selamatan Keleman ini di laksakan untuk mendoakan agar tidak ada musibah banjir. Kegitan ini diadakan di masing-masing dusun setahun sekali, waktu pelaksanaanya pada saat padi berbunga petani berharap panenya tidak puso terkena bencana Banjir.

(Sumber: PJM Pronangkis ; Bab II : Hal 17)

Karya Nyata "Si Miskin" yang Tak Terjamah

Karya Nyata "Si Miskin" yang Tak Terjamah
Sentuhan nyata pemerintah dan pelaku usaha yang sudah mapan, baik dengan cara terus membuka pasar maupun bantuan pengembangan usaha kecil, diyakini akan mampu menghidupkan kembali sektor usaha riil “arus bawah”, yakni ekonomi kerakyatan, yang merupakan bagian pondasi ekonomi bangsa ini.

REPUBLIK TERONG; Cita-cita “Wong Ndeso” Menggapai Kesejahteraan Kolektif

REPUBLIK TERONG; Cita-cita “Wong Ndeso” Menggapai Kesejahteraan Kolektif
" Dengan kerja keras yang konsisten dan komitmen tinggi untuk terus melakukan pengembangan dan perluasan pasar, potensi produk olahan berbahan utama buah terong produk KSM Sidojangkung Bestari akan terus dikenal luas di pasaran, karena kealamian produknya serta kualitas produknya yang memang diolah dari tangan-tangan terampil warga miskin desa Sidojangkung "