SEJARAH DESA SIDOWUNGU
Kades memberikan sambutan pada Pemilu LKM Sidowungu Sejahtera tahun 2012 |
Di
kisahkan pula di komunitas atau kampung Mboro terjadi kejadian pagebluk (wabah penyakit), pada saat itu penduduknya banyak
terserang wabah penyakit yang tidak bisa disembukan oleh orang-orang
biasa atau normal. Pada suatu ketika ada seseorang yang bisa menghilangkan wabah
penyakit itu dengan cara menyuruh penduduk yang asalnya berada disebelah
barat kampung untuk pindah bergeser ke sebalah timur kampung mereka.
Akhirnya momok
pagebluk itu hilang dengan sendirinya dan warga pun bisa kembali bangkit (tangi) untuk beraktifitas seperti biasanya tanpa harus di bayang-bayangi rasa takut kehadiran wabah penyakit aneh. Dari saat itu masyarakat sekitar memberi nama wilayah itu menjadi nama "Sidowungu" yang artinya SIDO berarti Jadi dan WUNGU berarti
Tangi. Sehingga sampai sekarang masyoritas masyarakat desa Sidowungu
pekerjaanya banyak yang menjadi pedagang ayam dan jarang ada masyarakat yang
tidak tidur malam. [nganti.mandiri.crew]
(Sumber: PJM Pronangkis LKM Sidowungu Sejahtera, desa Sidowungu-Menganti-Gresik)
Desa Penghasil Ayam dan Lento
ayam jago |
Desa Sidowungu sering dikenal dengan sebutan "Mboro" memiliki segudang potensi lokal. Potensi ekonomi yang bisa kita lihat langsung adalah pasar ayam di sebelah Timur Kantor/ Balai Desa, serta hampir mayoritas masyarakat menggantungkan ekonomi bekerja menjadi pedagang ayam, mulai dari pemilik usaha, buruh, hingga pengecer ayam. Pemandangan rumah potong ayam, bisa dilihat ketika kita masuk di sepanjang jalan perkampungan, di sisi kiri dan kanan jalan banyak terdapat home industri perdagangan ayam.
Hasil lain dari adanya rumah pemotongan ayam adalah usus dan ceker. Sisa pemotongan ayam tersebut bisa dibuat kripik yang renyah dan berharga jual cukup ekonomis. Usus dan Ceker ayam biasanya sama pemilik tidak dibuang, melainkan diolah lagi menjadi produk makanan yang laku dipasaran.
produk kripik usus |
produk lento |
Selain ayam, Sidowungu juga terkenal dengan produk makanan "Lento" yang juga tidak kalah menarik dan juga memiliki nilai ekonomis. Produk makanan yang berbahan dasar dari tanaman kedelai ini biasanya digunakan sebagai tambahan masakan dan lain sebagainya. Pasar dari Lento sendiri sudah merambah keluar desa bahkan luar kota, karena Lento disajikan sebagai menu pokok Lontong Balap masakan khas Surabaya pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. [nganti.mandiri.crew]